Jurnal : Tinjauan Atas Perguliran Dana Untuk Pemberdayaan Masyarakat oleh Budiman (2004)
I. Latar Belakang dan Masalah
Program Pengentasan Kemiskinan dilakukan oleh pemerintah secara intensif. Berdasarkan pengamatan di lapangan, hasil yang dicapai belum maksimal. Di lingkungan masyarakat, proses produksi dalam perekonomian sangat terkait dengan karakteristik keluarga yang melakukan proses tersebut.
Catatan lapangan (Budiman, 2003b) menunjukkan bahwa masalah-masalah yang dihadapi dalam proses percobaan perguliran dana di lapangan menunjukkan perlunya pola alternative kegiatan perguliran dana masyarakat untuk pemberdayaan masyarakat.
II. Tujuan Penelitian
Bertujuan untuk melakukan interpretasi data deskripsi yang diperoleh selama kegiatan pembinaan kelompok masyarakat melakukan perguliran mikro-kredit di lapangan dan untuk menyusun alternaif pola perguliran dana mikro-kredit di masyarakat berdasarkan gambaran hasil yang diperoleh dalam proses pembinaan perguliran dana di kelompok masyarakat.
III. Metodologi
Variabel
Ekonomi, Produksi dan Rumah Tangga
Data
Penelitian lapangan
Tahapan Penelitian
Pengambilan data melalui observasi, tinjauan teoritis dan referensi dari berbagai macam sumber
Model Penelitian
Pendekatan kualitatif
IV. Hasil dan Keputusan
Dari data lapangan dan tinjauan teoritis dapat dilihat bahwa pola perguliran dana menggunakan skema mikro-kredit untuk program pengentasan kemiskikan merupakan program yang dapat dilakukan di lapangan dan berprospek cerah untuk dikembangkan.
Ciri pola mikro-kredit bagi pemberdayaan masyarakat yang akan dilaksanakan, yaitu :
- Kelompok dapat mengembalikan pinjaman yang diperolehnya dari luar
- Kelompok dapat memperoleh modal mandiri setelah pinjaman dari luar dikembalikan
- Kelompok dapat mengakumulasi modal mandiri yang diperolehnya
Dari data lapangan (Budiman, 2003b), ketiga ciri pola mikro-kredit dapat memenuhi semua criteria yang dibutuhkan untuk dapat menggagas dan mewujudkan perekonomian yang mandiri. Diakui bahwa masih ada masalah-masalah pengelolaan yang muncul, seperti adanya tunggakan peminjam dari 10 orang peserta. Ada 2 yang melakukan tunggakan atau adanya penyimpangan dari skema, akan tetapi masalah-masalah tersebut dapat ditangani.
Hal ini juga menunjukkan bahwa pola perguliran dana itu lancar, akan tetapi kelancaran perguliran bukan berarti bahwa seluruh proses yang harus dilakukan telah dilakukan, kelancaran terjadi karena adanya foktor penunjang yang lain.
V. Saran dan Usulan Lanjutan
Dari data-data lapangan perlu dapat dilihat bahwa kita perlu melakukan kajian ulang dan kaji-tindak untuk menentukan apakah pola perguliran yang telah dilakukan sekarang memang benar “tepat-guna”.
Tinggalkan komentar
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan