TVOM (Time Value Of Money)

TVOM (Time Value Of Money)

Jgn lupa cantumkan sumber kalo mau copy atau share..

• Investasi terbagi dua yaitu rill (lower risk) dan financial (high risk)..
Kalian lebih milih untuk invest di rill atau financial?? itu menunjukkan kalian termasuk risk averter, netral atau seeker..
• Proses investasi antara lain:
1. Kebijakan investasi
2. Analisis sekuritas berupa fundamental dan teknikal
3. Membentuk portofolio
4. Merevisi portofolio
5. Mengevaluasi portofolio

• Analisis fundamental yaitu menitikberatkan pada rasio financial dan kejadian-kejadian yang secara langsung atau gak mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
• Analisis teknikal yaitu penelitian terhadap pola pergerakan harga yang berulang dan dapat diprediksi.
• Materi ini banyak bgt rumus..tapi saya males nulisny heheh..jadi ngasih tau metode-metodeny aja ia ..gi pula pas kursus kemaren pake software..tapi lupa nama softwareny apa hehe
1. Present Value Lump-sum..ini ada yg untuk 1 kali setahun sama m kali setahun..rumusnya beda
2. Present Value / Future Value Ordinariy Annuity untuk akhir tahun dan Annuity due untuk awal tahun
3. Present Value / Future Value Mix Cash Flow
4. Present Value Perpetuity
5. Loan Amortization (Annuity)
6. Sinking Fund (Ordinary Annuity dan Annuity Due)
7. Growth Rate

JATS

JATS (Jakarta Automated Trading System)

Jgn lupa cantumkan sumber kalo mau copy atau share..

Buat kalian yang pengen coba-coba maen saham tapi gak ada uang. hehhe.bisa login di http://www.ezydeal.com terus masuk ke virtual trading..isi data bole ngasal tapi untuk email harus beneran ia..download softwarenya..nah kalian udah bisa maen saham deh..
Akun kalian ini aktif selama seminggu..nanti seminggu kemudian kalo mau maen saham gi ia bikin akun baru gi dengan alamat email yang beda..
Nanti kita dkasih uang 100juta kalo gak salah..lupa 0nya berapa..uang boongan yg pasti hahha..tapi data-data yang muncul..itu sama persis ama yang ada di BEI..
Nah jam transaksinya juga sama ama jam buka transaksi di BEI yaitu :
Senin – Kamis SESI I mulai dari 10.00 sampai 12.00 WIB..SESI II 13.30 sampai 16.00 WIB
Jumat SESI I mulai dari 10.00 sampai 11.30 WIB..SESI II 14.00 sampai 16.00 WIB
Silahkan dicoba..
Eh ia ampe lupa materi..soalnya pas materi ini kebanyakan pake software..maen saham mulu hehehe

• Sistem perdagangan efek otomatis di bursa Efek Jakarta adalah JATS (Jakarta Automated Trading System).
• Memiliki dua prioritas yaitu waktu dan harga
• Order beli yaitu harga yang lebih tinggi memiliki prioritas yang lebih tinggi
• Order jual yaitu harga yang lebih rendah memiliki prioritas yang lebih rendah
• Pre-opening adalah sesi perdagangan sendiri yang diselenggarakan sebelum sesi I dibuka.
• Harga pre-opening ini jadi hargapembuka SESI I.
• Nah di JATS ini kita bakal nemuin banyak istilah-istilah seperti :
1. Board yaitu untuk milih papan perdagangan
2. Securities yaitu semua saham yang tercatat
3. Sectors yaitu untuk menampilkan sektor-sektor tertentu.
4. Order book yaitu semua order bisa diliat yaitu yang masih open (belum memiliki kesamaan antara order jual dan beli)
5. Kebalikan dari open yaitu match
6. Trades yaitu menampilkan yang udah match
7. Open yaitu menampilkan yang open dan match\

• Fungsi pasar modal yaitu:
1. Sumber dana jangka panjang bagi dunia usaha sehingga memungkinkan teralokasinya dana tsb.
2. Alternative investasi
3. Alat restrukturisasi modal perusahaan..agar bisa bertahan lebih lama
4. Alat untuk melakukan divestasi (kebalikan investasi / go private)

• Mekanisme perdagangan (system lelang continue)
Status order yaitu:
1. Posted yaitu beli atau jual dibawah harga pasar (ngantri)
2. Done / match yaitu beli atau jual dengan prioritas harga dan waktu
3. Part done yaitu match sebagian – posted sebagian
4. Canceled yaitu bisa dari bursa jika sampai sesi siang gak kejual atau beli maka di canceled otomatis..dan bisa dari nasabah jika diganti order baru sehingga menjadi match

• Investor jual liat dari bid..investor beli liat dari offer..jika order lebih dari harga pasar akan kena auto rejection.
• 5 fraksi perubahan harga saham yaitu:
Rp. 1 – Rp. 200  Rp. 1
Rp. 200 – Rp. 500  Rp. 5
Rp. 500 – Rp. 2.000  Rp. 10
Rp. 2.000 – Rp. 5.000  Rp. 25
Lebih dari Rp. 5.000  Rp. 50

• Point setelah dijual yaitu (harga jual – harga beli) / fraksi harga jual
• Fee beli yaitu harga saham x total lembar saham x fee beli %
• Fee jual yaitu harga saham x total lembar saham x fee jual %
• Net gain yaitu (harga jual – fee jual Rp) – (harga beli + fee beli Rp)

ASTS

ASTS
Jgn lupa cantumkan sumber kalo mau copy atau share..

• Investasi adalah penggunaan uang yang nantinya akan mendapatkan penghasilan dari penggunaan uang tersebut.
• Resiko-resiko yang mempengaruhi investasi yaitu : resiko inflasi, resiko tingkat bunga, resiko pasar, resiko perusahaan, dan resiko politik.
• Prinsip-prinsip investasi yaitu :
1. High risk – high return .. low risk – low return
• Risk averter yaitu investor yang cenderung takut terhadap resiko
• Risk netral yaitu investor yang memikirkan jangka panjang (no return and risk)
• Risk seeker yaitu investor yang cenderung ambitious terhadap resiko
2. Diversifikasi yaitu more diverse – lower risk..berhubungan dengan portofolio
3. Long term stability yaitu longer term – lower risk
4. Liquidity yaitu more liquid – high risk

• Pasar financial terbagi menjadi dua, yaitu pasar uang dan pasar modal
• Pasar uang adalah pasar financial jangka pendek yaitu 1 tahun.
• Pasar modal adalah pasar financial jangka panjang yaitu lebih dari 1 tahun.
• Instrument pasar modal antara lain saham, obligasi, waran, right dsb.
• Saham lebih menarik dibandingkan surat berharga lainnya karena karakteristik saham yang memberikan penghasilan yang variatif.
• Saham terbagi dua, yaitu saham biasa dan saham preferen.
• Sifat-sifat saham biasa yaitu claim residual yang berarti jika perusahaan dilikuidasi dapat bagiannya terkahir (sisa) dan tanggung jawab terbatas.
• Sifat-sifat saham preferen yaitu seperti obligasi karena bunga tetap dan gak ada hak suara RUPS serta seperti ekuitas karena kalo rugi devidennya diakumulasi belakangan saat perusahaan mengalami keuntungan..karena deviden itu diberikan perusahaan kepada investor saat perusahaan mengalami keuntungan.
• Pasar derivative adalah turunan dari jenis kekayaan (asset)
• Underlying adalah instrument efek yang menjadi pokok pasar derivative.
• IPO yaitu penawaran umum di pasar perdana sebelum perusahaan tersebut masuk pasar sekunder yaitu bursa efek (go public).
• IHSG adalah tolak ukur arah pergerakan pasar dan ekspektasi pelaku ekonomi.
• Dasar perhitungan IHSG adalah kapitalisasi pasar saham individual.
• Perhitungan IHSI (index harga saham individual) :
1. Kapitalisasi pasar saham individual A yaitu :
Total saham A x total harga pasar saham A
2. IHSI A yaitu:
(Kapitalisasi harga saham A pada hari-H / kapitalisasi pasar saham A pada tahun dasar) x 100

• Perhitungan IHSG (index harga saham gabungan) :
1. Kapitalisasi pasar saham gabungan yaitu :
Total (jumlah harga saham X1 beredar) x (harga pasar X1)
2. IHSG yaitu:
(Kapitalisasi pasar saham X1 pada hari-H / kapitalisasi pasar saham X1 pada tahun dasar yaitu 1996) x 100

• Baik gaknya index diliat dari peningkatan dan penurunannya berapa kali (fluktuasi)

Penulisan Ilmiah

Semester lalu tepatnya semester 6..para mahasiswa sibuk dengan urusan Penulisan Ilmiah (PI) atau ada juga yang mengenalnya dengan sebutan TA..tapi intinya sama..yaitu penulisan yang disyaratkan untuk mencapai gelar setara sarjana muda..
Nah saya juga sama..setelah berpusing-pusing ria selama 1 semester (6 bulan) mulai dari nentuin tema ampe lampiran tapi ternyata harus ganti judul lagi..ulang lagi dari awal..tapi akhirnya cap LULUS dan nilai A telah saya dapat hehehe 😀
Seneng bgt rasanya..nah..sekarang saya mau share PI saya..siapa tau bermanfaat buat kalian semua..
Judulnya “Analisis Pengaruh Inflasi dan BI Rate terhadap Harga Saham PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk. Periode 2006-2010”
Tapi saya mohon dengan sangat kalo mau dijadiin refrensi ini PI..tulis sumbernya ia terus masukin ke penelitian sejenis hehehe..
Makasii..
Tinggal klik link-link di bawah ini :

ABSTRAK
BAB I
BAB III
BAB IV

Untuk BAB II isinya teori-teori yang berhubungan..rata-rata isinya sama aja :D..untuk BAB V tinggal kesimpulan dari BAB IV tapi menjawab rumusan masalah di BAB I..

FIGHTING !!

BAB IV

BAB IV
PEMBAHASAN

Jgn lupa cantumkan sumber kalo mau copy atau share..

4.1 Data dan Profil Objek Penelitian
PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk. (“Indocement”) adalah salah satu produsen utama di Indonesia semen kualitas dan produk khusus semen dipasarkan dengan nama merek “Tiga Roda”.
Indocement didirikan sejak 16 Januari 1985 dan telah terintegrasioperasi semen dengan kapasitas produksi total tahunan yang dirancang 18,6 juta ton semen. Indocement saat ini mengoperasikan 12 pabrik, sembilan diantaranya berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, dua di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, satu di Tarjun, Kotabaru dan Kalimantan Selatan.
Indocement menawarkan berbagai diversifikasi produk semen yang dijual di bawah merek “Tiga Roda”. Ini termasuk Portland Komposit Semen (PCC), Semen Portland (Tipe I, Tipe II dan Tipe V), Oil Well Cement, Semen Putih dan Mortar TR30 Putih.Indocement adalah satu-satunya produsen di Indonesia Semen Putih. PCC, yang diperkenalkan pada tahun 2005 sekarang account untuk mayoritas volume penjualan Perseroan. Semen ini menggunakan rasio yang lebih rendah bahan alternatif substitusi klinker, yang membantu untuk meningkatkan daya tahan dan ketahanan terhadap cuaca dan erosi kimia. Penggunaan bahan alternatif juga menurunkan kebutuhan energi dan emisi CO2, dan merupakan komponen utama dari komitmen Indocement untuk menjaga kelestarian lingkungan dalam semua operasinya.
Indocement telah menjadi penyedia terkemuka semen curah dan Beton Siap-Pakai (RMC). Ini lini bisnis dipromosikan melalui anak perusahaan PT Indocement Pionirbeton Industri (Pionir), yang juga menggunakan “Tiga Roda” merek. Untuk mendukung lini bisnis, Indocement mengakuisisi perusahaan agregat kedua tahun 2009, dengan sekitar 95 juta ton cadangan. Instalasi tanaman batching baru di tahun 2010 telah memungkinkan Indocement untuk cepat memperluas pangsa pasar untuk semen curah dan RMC, khususnya di Jakarta dan Jawa Barat kunci pasar. Indocement kini antara 3 pemasok atas semen curah dan RMC nasional.
Indocement mempertahankan sebuah rezim mapan Corporate program Social Responsibility (CSR), yang menekankan pengurangan kemiskinan, pendidikan dan lingkungan. Selama dekade terakhir Indocement telah menerima banyak pujian untuk bekerja dalam pembangunan berkelanjutan dan untuk memajukan kehidupan penduduk yang tinggal di dekat tempat operasi Perusahaan. Di antara penghargaan yang diterima pada tahun 2010, Indocement menerima peringkat tempat pertama dalam kategori Produsen di Award bergengsi SGS Quality untuk Corporate Social Responsibility kepada Masyarakat dan Lingkungan Hidup. SGS Indonesia adalah anggota dari Grup SGS, penyedia internasional jasa verifikasi, pengujian dan sertifikasi untuk perusahaan terkemuka.
Indocement go public pada 5 Desember 1989. Saham Indocement yang tercatat di Bursa Efek Indonesia per 30 Desember 2010, Perseroan memiliki kapitalisasi pasar IDR58, 716 miliar.
Indocement dan anak perusahaan mempekerjakan 5.982 personil pada akhir tahun 2010.

4.2 Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah data inflasi dan BI Rate sebagai variabel bebas (X) dan harga saham PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk. sebagai variabel tidak bebas (Y).

4.2.1 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan asumi atau variabel telah memenuhi persyaratan asumsi. Pengujian asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas.

4.2.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi terdistribusi normal. Salah satu cara untuk melihat apakah data terdistribusi normal atau tidak dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari ditribusi normal.

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa data terdistribusi normal, karena garis yang menggambarkan data yang sesungguhnya mengikuti garis diagonalnya.

4.2.1.2 Uji Multikolinieritas
Uji mulitikolinieritas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen . Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Konsekuensi adanya multikolinieritas adalah koefisien korelasi variabel tidak tertentu dan kesalahan sangat besar atau tidak terhingga.

Berdasarkan Tabel 4.2 didapatkan hasil bahwa nilai tolerance kedua variabel independen lebih dari 0.1 yaitu masing-masing sebesar 0,252 dan VIF kurang dari 10 yaitu masing-masing sebesar 3,927. Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen.

4.2.1.3 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi.

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa nilai durbin-watson sebesar 0,086 dan berdasarkan table durbin-watson didapatkan dl sebesar 1,514 dan du sebesar 1,652. Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi karena 0 < d < dl.

4.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Syarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas.

Berdasarkan Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas. Sebagaimana terlihat, titik-titik itu menyebar di atas dan di bawah angka ) pada sumbu Y. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.

4.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan uji penyimpangan asumsi klasik, didapatkan hasil bahwa tidak terjadi penyimpangan. Sehingga analisis regresi linier berganda dapat digunakan sebagai alat analisis penelitian.
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mencari nilai persamaan regresi yang digunakan untuk mengukur tingkat variabel Y (Harga Saham) berdasarkan beberapa tingkat variabel X (Inflasi dan BI Rate) serta taksiran perubahan variabel Y (Harga Saham) untuk setiap satuan variabel X (Inflasi dan BI Rate).

Dari tabel di atas dapat dibuat dalam bentuk persamaan adalah sebagai berikut :
Y = 23.948,935 + ( 20.191,058X1 -202.613,382X2)

Dengan persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa:
1. Nilai koefisien konstanta sebesar 23.948,935 artinya apabila Inflasi (X1) dan BI Rate (X2) bernilai 0 atau tidak ada faktor Inflasi dan BI Rate, maka harga saham akan bernilai positif senilai 23.948,935 atau naik sebesar Rp. 23.948,935
2. Koefisien untuk variabel Inflasi (X1) sebesar 20.191,058 artinya apabila Inflasi naik sebesar 1% dengan asumsi variabel independen lainnya tetap, maka harga saham juga akan mengalami kenaikan sebesar Rp. 20.191,058. Dan sebaliknya apabila Inflasi turun maka harga saham juga akan mengalami penurunan sebesar Rp. 20.191,058 karena koefisien bernilai positif atau harga saham dan Inflasi berbanding searah.
3. Koefisien untuk variabel BI Rate (X2) sebesar -202.613,382 artinya apabila BI Rate naik sebesar 1% dengan asumsi variabel independen lainnya tetap, maka harga saham akan turun sebesar Rp. -202.613,382. Dan sebaliknya apabila BI Rate turun maka harga saham akan meningkat sebesar Rp. -202.613,382 karena koefisien bernilai negatif atau harga saham dan BI Rate berbanding terbalik.

4.2.3 Koefisien Korelasi
Perhitungan korelasi sederhana bertujuan untuk mencari kekuatan signifikasi dan arah hubungan antara dua variabel. Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Inflasi dan BI Rate sebagai variabel independen (X) terhadap harga saham sebagai variabel dependen (Y).
Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel penulis memberikan kriteria sebagai berikut (Farhah:2010):
0 < r < 0.2 maka, hubungan antara X dan Y sangat lemah
0.2 < r < 0.4 maka, hubungan antara X dan Y lemah
0.4 < r < 0.7 maka, hubungan antara X dan Y kuat
0.7 < r < 0.9 maka, hubungan antara X dan Y sangat kuat
0.9 < r (5% ; 2 ; 57) = 3,158843
6. Menentukan nilai hitung (F-hitung) :

7. Keputusan:
Berdasarkan perhitungan secara statistk diketahui bahwa nilai F-hitung lebih besar daripada nilai F-tabel yaitu sebesar 34,687 dan tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 sehingga Ho ditolak yang berarti ada hubungan yang signifikan dan positif antara Inflasi dan BI Rate terhadap harga saham.

4.3 Rangkuman Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • Visitors

    Flag Counter

  • Calendar

    September 2011
    S S R K J S M
     1234
    567891011
    12131415161718
    19202122232425
    2627282930  
  • Twitter

  • Masukkan alamat surat elektronik Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima pemberitahuan tentang tulisan baru melalui surat elektronik.

  • Blog Stats

    • 222.637 hits